Selasa, 25 Mei 2021

 

Foto:joenwallpaper.blogspot.com

 Ada sunyi yang dingin

menusuk pedalaman tubuhmu

ketika sepiring ladang tak lagi

tersaji di atas meja sarapan pagimu

 

Matamu hambar

tak mengedipkan nikmat pepohonan

semangatmu gugup

mengayunkan cangkul di ladang kediamanku

 

Sudahlah!

berhentilah mengintip pagi bersiul dari bilik jendela

hanya menambah luka embun saja

sebab rumput-rumput sudah berkhianat

bercumbu dengan vodka

di balik gorden-gorden kamarku

 

Berhentilah menulis kemungkinan 

dari aksara air mataku

untuk merengek getarkan perasaan musim

 

Hujan tlah menguning masa laluku

bersama sepuluh purnama yang gugur

ditelan nikmat Kalarau

 

Kita hanya bisa memukul kentongan

menciptakan getar-getar bunyi menjadi mimpi

siapa tahu kunang-kunang

menjenguk kita nanti malam

                                                                                        (Batubulan, 7 Juni 2020) 

Puisi ini merupakan pemenang Juara 1 Lomba Akademisi Menulis Buku (Kategori Puisi) Tingkat Nasional.

0 komentar:

Posting Komentar