Tidak Siswa, Orang Tua Pun Ikut MOS
Masa Orientasi
Siswa (MOS) identik dengan kesibukan. Karena pada masa-masa ini siswa baru
disibukan dengan berbagai aktivitas mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaan. Contoh kecil misalnya, siswa baru diminta untuk membawa
barang-barang yang susah dicari dengan biaya yang cukup mahal. Akhirnya, tidak
hanya siswa yang sibuk, orang tua pun ikut menjadi sibuk.Foto: Kompasiana.com
Itulah kesan pertama yang dilontarkan oleh Miko. Ia
pernah mengalami masa-masa sulit ketika mengikuti MOS di Smansa Denpasar tahun
lalu. Menurut pengakuanya, dirinya harus ke sana kemari mencari barang-barang yang
diminta dari senior. Sampai-sampai ia harus melibatkan orang tua untuk mencari
barang-barang tersebut. ”Saking sulit dan banyaknya, aku terpaksa suruh orang
tua yang nyariin,” terang siswa bertampang keren ini, yang kini masih duduk di
bangku kelas XII, Smansa Denpasar.
Lain lagi cerita dari Tiki, salah satu teman sekelas
Miko. Sewaktu mengikuti MOS di
Smansa Denpasar, ia bahkan hampir pasrah mencari barang-barang permintaan dari
senior. Bahkan waktunya ketika itu hanya untuk mencari barang ke sana kemari.
“Ya, jadinya orang tuaku juga ikut MOS karena ikut sibuk ke sana ke mari,”
ujarnya sambil menggaruk-garuk kepala.
Mika menanggapi bahwa kesibukan-kesibukan saat MOS
sebagai sebuah pendidikan. Menurutnya, awalnya memang terasa menyusahkan,
tetapi hasilnya sangat bermanfaat bagi disiplin dan tanggung jawabnya. “Memang
nyusahin, tapi sangat bermanfaat bagi kita,” ungkap siswa yang beda kelas
dengan Miko dan Tiki.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Mika bahwa sebaiknya adik-adik kelasnya tidak berpikir negatif dengan kesusahan pada waktu mengikuti MOS. Ia berpesan agar siswa baru lebih bersabar mengikuti MOS, karena semuanya hanya sebagai ujian/ cobaan. Ditambahkan oleh Tiki, agar siswa baru tidak merasa keberatan apalagi sampai menaruh dendam dengan seniornya. “Semuanya demi mendidik anak-anak baru,” ungkapnya. (Sugik)
0 komentar:
Posting Komentar