Dari “Metajuk”, Mengenal Lebih
Dekat Kultur Agraris Nusa Penida
Oleh
I Ketut Serawan
Pertanian di Nusa Penida (NP) mengandalkan
air hujan seratus persen. Para petani di daerah ini tergolong petani ladang. Musim
hujan menjadi momen yang paling membahagiakan bagi para petani untuk
melampiaskan hasrat “metajuk” yaitu menanam palawija di ladang-ladang. Namun, waktu
metajuk merupakan momen yang tidak
dapat ditebak dengan pasti. Perhitungannya sering meleset dari perkiraan sehingga
rentan menimbulkan...
Sabtu, 23 Mei 2020
Senin, 18 Mei 2020



“Basa Nosa”, Bahasa Bali Dialek
Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?
Oleh
I Ketut Serawan
Foto: water-sport-bali.comNusa Penida (NP) memiliki bahasa
yang khas. Masyarakat NP lumrah menyebutnya dengan istilah “Basa Nosa”. Basa
Nosa merupakan bahasa Bali dialek NP. Basa Nosa memiliki beberapa kekhasan
linguistik, yang berbeda dengan bahasa Bali pada umumnya. Kekhasan inilah yang membuat
penutur...


Edukasi Agraria dari Kasus Tanah
Laba Pura di Tengah Laju Pariwisata Nusa Penida
Oleh
I Ketut Serawan
Tidak hanya perbatasan desa, laju
pariwisata di Nusa Penida (NP) juga menyenggol tanah laba pura. Kasus ini
dialami oleh pengempon Pura Sad
Kahyangan Penida. Pura yang diempon oleh 4 desa adat yakni Desa
Adat Sakti, Desa Adat Sompang, Desa Adat Bunga Mekar, dan Desa Adat Pundukkaha
Kaja ini menjadi terusik ketika 13 hektar tanah laba puranya
dikontrakan oleh Pemprov Bali kepada investor....



Foto: travelingyuk.com
Kondisi geografis Nusa Penida
(NP) tergolong unik. Pulau ini dikenal sebagai daerah yang tandus, kering dan
identik dengan batu kapur. Hampir setiap jengkal tanahnya, bergelimpangan batu-batu
kapur dari berbagai ukuran. Namun, Anda jangan salah. Di balik ikon tandus, NP sesungguhnya
memiliki sumber mata air yang berlimpah, tetapi belum diberdayakan dengan
optimal. Masak, iya?
NP
memiliki...
Langganan:
Postingan (Atom)