
Sungai
menjadi arena “tapa mentas” di Nusa Penida. Foto: I Ketut Serawan
Era 90-an ke bawah,
momen hujan bagi anak-anak di kampung saya mengundang dua tafsir rasa yang
kontradiktif yaitu kesenangan dan ketakutan. Kesenangan, karena anak-anak dapat
bebas bermain hujan-hujanan. Ketakutan, karena hujan dijadikan momen oleh
“tapa” (perwujudan naga) untuk melintasi sungai-sungai...