Selain Ksatria (Dewa/ Ngakan),
Nusa Penida Tak Mengenal Triwangsa Lain?
Oleh
I Ketut Serawan
Seperti masyarakat Bali mula
pada umumnya, Nusa Penida (NP) tidak mengenal stratifikasi sosial (baca: kasta).
NP hanya mengenal Dewa (Ngakan), turunan dari ksatria, yang jeronya berada di satu desa yaitu Desa
Batununggul. Selebihnya, masyarakat NP adalah orang sudra. Fakta ini tentu
kontroversial dengan babad NP yang pernah ditulis oleh Jero Mangku Made Buda
(2007). Buda pernah mengungkapkan bahwa...
Kamis, 04 Juni 2020
Sabtu, 23 Mei 2020


Dari “Metajuk”, Mengenal Lebih
Dekat Kultur Agraris Nusa Penida
Oleh
I Ketut Serawan
Pertanian di Nusa Penida (NP) mengandalkan
air hujan seratus persen. Para petani di daerah ini tergolong petani ladang. Musim
hujan menjadi momen yang paling membahagiakan bagi para petani untuk
melampiaskan hasrat “metajuk” yaitu menanam palawija di ladang-ladang. Namun, waktu
metajuk merupakan momen yang tidak
dapat ditebak dengan pasti. Perhitungannya sering meleset dari perkiraan sehingga
rentan menimbulkan...
Senin, 18 Mei 2020



“Basa Nosa”, Bahasa Bali Dialek
Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?
Oleh
I Ketut Serawan
Foto: water-sport-bali.comNusa Penida (NP) memiliki bahasa
yang khas. Masyarakat NP lumrah menyebutnya dengan istilah “Basa Nosa”. Basa
Nosa merupakan bahasa Bali dialek NP. Basa Nosa memiliki beberapa kekhasan
linguistik, yang berbeda dengan bahasa Bali pada umumnya. Kekhasan inilah yang membuat
penutur...


Edukasi Agraria dari Kasus Tanah
Laba Pura di Tengah Laju Pariwisata Nusa Penida
Oleh
I Ketut Serawan
Tidak hanya perbatasan desa, laju
pariwisata di Nusa Penida (NP) juga menyenggol tanah laba pura. Kasus ini
dialami oleh pengempon Pura Sad
Kahyangan Penida. Pura yang diempon oleh 4 desa adat yakni Desa
Adat Sakti, Desa Adat Sompang, Desa Adat Bunga Mekar, dan Desa Adat Pundukkaha
Kaja ini menjadi terusik ketika 13 hektar tanah laba puranya
dikontrakan oleh Pemprov Bali kepada investor....
Langganan:
Postingan (Atom)